Bali, 31 Januari 2025 – Dalam rangka merayakan Tahun Baru Imlek, Balingkang Confucius Institute bekerja sama dengan maestro guqin Yang Zhijian menggelar konser istimewa bertajuk Guqin雅韵: Merayakan Keindahan Musik Tradisional Tiongkok serta seremoni donasi instrumen guqin. Acara ini menghadirkan penampilan istimewa dari Yang Zhijian, seorang musisi guqin ternama dan ahli yang diundang oleh Istana Museum Beijing.
Acara dimulai pukul 15.30 WITA dengan sambutan dari Zhu Minxia, Direktur China Balingkang Confucius Institute. Beliau menjelaskan makna budaya Tahun Baru Imlek dan pentingnya pelestarian musik tradisional Tiongkok sebagai warisan budaya. Selanjutnya, Cao Yiling dari Shanghai Guqin Cultural Development Foundation memperkenalkan bagian-bagian guqin serta filosofi mendalam di balik alat musik ini. Menurut beliau, bentuk guqin mencerminkan pandangan kosmologis Tiongkok, di mana permukaan lengkungnya melambangkan langit dan bagian bawahnya yang datar melambangkan bumi.
Bagian utama acara ini adalah penampilan guqin oleh Yang Zhijian, yang membawakan beberapa karya klasik seperti Gao Shan Liu Shui (Gunung Tinggi dan Air Mengalir) yang melambangkan persahabatan sejati, serta Qiu Feng Ci (Nyanyian Angin Musim Gugur) yang menggambarkan kerinduan dan cinta yang tak tergapai. Teknik permainan yang luar biasa dan ekspresi emosional yang mendalam dari Yang Zhijian mendapatkan apresiasi tinggi dari para hadirin.
Selain konser, acara ini juga mencakup sesi donasi guqin yang dibawa langsung dari Tiongkok, dengan nilai sekitar 20.000 RMB, sebagai bentuk dukungan bagi pengajaran budaya Tiongkok di Balingkang Confucius Institute. Dalam kesempatan ini, Yang Zhijian menyampaikan harapannya agar para mahasiswa tidak hanya belajar bahasa Mandarin, tetapi juga memahami lebih dalam budaya Tiongkok melalui seni musik.
Wakil Rektor Universitas Pendidikan Ganesha, Gede Rasben Dantes, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas donasi tersebut dan mengapresiasi konser yang luar biasa ini. Ia menekankan bahwa guqin adalah salah satu alat musik tertua di Tiongkok dan telah menjadi bagian dari Warisan Budaya Takbenda UNESCO, sehingga memiliki nilai budaya yang sangat tinggi.
Melalui acara ini, diharapkan guqin semakin dikenal di Indonesia dan memperkuat pertukaran budaya antara kedua negara. Balingkang Confucius Institute berkomitmen untuk terus menghadirkan lebih banyak program budaya yang mempererat persahabatan Indonesia-Tiongkok di masa depan.

